Monday, December 19, 2016

Kado Natal Termanis

Hari ini adalah malam Natal.... Raja Kimbly seorang diri di kerajaan. Bu Gopwe dan anak-anaknya sedang keluar kota menikmati malam Natal bersama nenek, seperti biasanya. Raja Kimbly tidak dapat ikut karena ada urusan mendadak di kerajaan.

Raja Kimbly mengusir rasa bosannya dengan mengurus berbagai masalah kerajaan. Ia meminta Dira untuk menemaninya berburu pula. 

Anehnya, seluruh hewan juga tidak ada yang terlihat. Kelihatannya semua tengah merayakan Natal. Betapa bosannya Raja Kimbly.....

Dira melihat rajanya dan tersenyum simpul. Raja Kimbly heran melihat senyum di wjah Dira. Dira juga terlihat agak repot hari ini. Entah kenapa, Dira terus berulang kali menelepon seseorang sambil tertawa-tawa. Raja Kimbly pun tenggelam dalam lamunan.....

Tiap malam Natal, Raja Kimbly selalu ditemani oleh keluarganya di tempat nenek. Mereka akan bernyanyi, makan bersama, dan bercerita tentang setahun perjalanan hidup mereka. 

Yang paling mengasyiikkkan adalah acara lomba mencari kado termanis. Raja Kimbly selalu berhasil menjadi juara dalam memberikan kado termanis. Ia memang sangat pandai dalam memilih kado.....

Setelah selesai mengurus kerajaan, Raja Kimbly menuju kamarnya bersiap-siap untuk tidur. Ternyata, setelah kamar terbuka, seluruh keluarganya tengah berkumpul di sana dan menyanyikan lagu Merry Christmas untuknya.... Lorin berkata, "Äyah, kami tak akan pernah meninggalkanmu seorang diri"

Tak lupa sebuah kado besar menantinya. Betapa bahagianya Raja Kimbly. "Ini adalah kado Natal termanis yang tak terlupakan," batin Raja Kimbly.


Sunday, December 18, 2016

Makanan Burung

Dira sedang membeli bahan makanan ketika seorang ibu datang memohon padanya untuk dicarikan seekor belalang sembah muda untuk dijadikan makanan burungnya.

Dira sangat terkejut. Ia tahu bahwa belalang sembah adalah kerabat Raja Kimbly. Apa yang harus dilakukannya?

Ia pun menghadap Raja Kimbly dan menceritakan hal tersebut. Raja Kimbly tersenyum. Ia segera memerintahkan memanggil ibu tersebut di hadapannya. 

Ibu tersebut terlihat gembira dapat bertemu dengan Raja Kimbly dan mengajukan permohonan padanya, katanya, "Rajaku yang perkasa, hamba membutuhkan belalang sembah untuk pangan burung peliharaan saya. Kuharap Raja tidak berkeberatan."

Raja Kimbly berpura-pura sedih, "Bagaimana mungkin aku dapat membunuh kerabatku sendiri?"

"Tentu saja engkau bisa Bukankah engkau juga telah banyak  membunuh komodo untuk keperluan pasukanmu?", sanggah Ibu tersebut.

"Tapi itu adalah demi melindungi tanah airku dan rakyatnya. Itu adalah tugasku sebagai penguasa.", Raja Kimbly menjelaskan dengan sabar.

"Baiklah. Aku tidak akan memohon lagi padamu. Aku mengerti, Raja. Aku telah egois, sementara engkau memikirkan tugas-tugasmu. Aku akan segera mengundurkan diri." Pergilah ibu tersebut dan selesailah masalah tersebut.

Saturday, December 17, 2016

Petualangan di Pulau Komodo

Kimbly beriap-siap untuk menghadiri pesta pernikahan Raja Ken Arok dari Indonesia. Ia akan datang bersama dengan Bu Gopwe. Mereka berpenampilan rapi dan gagah serta elegan. Tak lupa Dira juga diajak ikut serta.

Mereka menghabiskan waktu di pesta dengan gembira dan penuh kebahagiaan. Raja Ken Arok memperlakukan mereka dengan sangat baik dan penuh perhatian. Setelah pesta selesai, mereka berbincang-bincang sejenak.

Raja Ken Arok, "Bagaimana dengan tujuanmu untuk membeli kulit Komodo?"

Raja Kimbly menjawab, "Ya, aku berencana untuk ke sana besok pagi-pagi sekali."

"Baiklah, aku akan menemanimu", sahut Raja Ken Arok.

Keesokan paginya, dengan dikawal oleh satuan pamong praja Raja Ken Arok, mereka melakukan perjalanan ke Pulau Komodo. 

Menuju Pulau Komodo tidak mudah bagi rakyat biasa, karena pulau tersebut dilindungi, sehingga mata-mata Raja Ken Arok tersebar dimana-mana dan siap melakukan penghadangan. Untunglah mereka ditemani Raja Ken Arok.

Sesampainya di tempat, mereka segera memakai pakaian khusus yang sangat tebal agar Komodo tidak bisa menggigit mereka. Selain itu, mereka juga memakai parfum dari kelenjar keringat komodo agar para komodo menyangka mereka kerabatnya, sehingga tidak diserang.

Namun, meski demikian, tetap saja tidak mudah menghadapi para komodo tersebut. Raja Kmbly mengeluarkan trisulanya untuk mengusir mereka agar menjauh,sedang Raja Ken Arok menggunakan pedang yang sangat tajam.

Setelah menjelajah pulau selama beberapa jam, Raja Kiimbly telah mendapat 1000 ekor komodo gemuk untuk dibeli.

Sekarang tinggal Raja Ken Arok dan anak buahnya yang akan mengulitinya dan kemudian mengeksornya ke kerajaan Raja Kimbly.

Sementara itu, Raja Kimbly dan rombongan kembali ke Atlantis dengan penuh wibawa. 

Friday, December 16, 2016

Tamu Misterius

Siang ini Atlantis kedatangan tamu misterius. Seekor landak bercula yang berpakaian ala punggawa kerajaan Atlantis.

Kimbly merasa heran sebab seragam punggawa terbuat dari kulit komodo yang hanya terletak di Indonesia dan tidak mudah untuk mencapainya.

Kimbly memutuskan untuk menyambut tamu tersebut. "Hai teman, darimanakah engkau berasal?", Kimbly bertanya.

"Terima kasih atas sambutannya. Saya berasal dari Indonesia dan kesini dengan tujuan ingin mencari Raja Kimbly untuk menyampaikan pesan dari Raja Ken Arok dari Indonesia."

Kimbly tersenyum simpul dan bertanya, "Ada apakah engkau ingin menemuiku?"

Tamu tersebut berkata, "Raja Ken Arok ingin mengundang Raja Kimbly untuk datang ke pesta pernikahannya."

"Baiklah. Silahkan engkau kembali ke Indonesia dan sampaikan bahwa kami akan datang dan juga akan mampir ke Pulau Komodo untuk membeli beberapa bahan untuk seragam punggawa kami."

Demikianlah, Kimbly memutuskan untuk berangkat ke Indonesia keesokan harinya. Baca episode selanjutnya.....

Pulau Baitan II

Hari ini Lorin tidak masuk sekolah karena sakit perut yang bukan main. Kimbly mencari tabib yang cocok, namun tak seorangpun yang biaa menyembuhkannya.

Hingga Kimbly bertemu seorang tabib tua yang bijaksana. Tabib itu menganjurkan Kimbly untuk mencari Pohon Kaktualika dan merebus durinya untuk Lorin.


Kimbly segera memberi tahu Bu Gopwe dan mereka memutuskan untuk berangkat berdua ke Pulau Baitan mencari duri Pohon Kaktualika.


Pohon Kaktualika berduri tajam mulai ujung daun sampai akarnya, sehingga mereka memutuskan untuk tidak memanjat dan membawa sebuah tangga.


Di Pulau Kaktualika, Kimbly segera mencari Pohon Kaktualika yang terendah yang bisa mereka capai. Rupanya, nasib belum berpihak. Pohon Kaktualika yang bisa mereka capai ternyata berada di rawa hisap. Entah bagaimana cara mereka menuju Pohon tersebut.


Bu Gopwe tidak hilang akal. Ia segera mengambil tali dan membuat laso. Dengan laso teresbut, Kimbly segera menjerat daun Pohon Kaktualika yang berduri itu dan menariknya sehingga tertunduk ke arah mereka.


Setelah menunduk ke dekat mereka, Bu Gopwe dengan sigap mencabut beberapa duri dan menaruhnya dalam kereanjang. 


Setelah tujuan tercapai, mereka pun meninggalkan Pulau Baitan kembali ke rumah.

Pulau Baitan I

Kimbly, seperti biasanya, berolah raga di pekarangan rumahnya. Namun, ada yang lain pagi itu. Ia menemukan seekor anakan hewan jenis Dinosaurus yang hanya hidup di Pulau Baitan.

Ia membawa Dinosaurus tersebut ke dalam rumah dan mengumpulkan keluarga serta Dira. Kimbly berkata, "Aku  menemukan Dinosaurus di pekarangan rumah dan aku harus mengembalikan ke induknya."


Mereka semua sangat senang mendengar rencana perjalanan ini. Mereka segera bersiap-siap.


Sesampainya di Pulau Baitan, mereka tidak nampak seekor hewan pun, hanya ada pohon kaktualika yang seperi kaktus namun berpohon.


Dimana mereka harus mencari induk si Dinosaurus?


Mereka mulai menjelajah hutan dan mencari sumber air, karena di sana hewan biasa berkumpul. Ternyata benar, di sana mereka temui banyak sekali kerabat Si Dinosaurus. Sayang sekali, sulit sekali menemukan induk Si Dinosaurus. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk menginap semalam di sana.


Esok harinya.....


Dira : "Teman-teman, lihatlah kemari."


Mereka bergegas bangun dan melihat apa yang dimaksud Dira.....


Mereka melihat Si Dinosaurus sedang bersama seekor Dinosaurus dewasa. Rupanya, ketika mereka tidur, Si Dinosaurus telah dijemput induknya.


Mereka pun tersenuum senang dan kembali pulang. Berakhirlah petualangan mereka di alam liar Pulai Baitan.

ASAL MUASAL

Kimbly adalah seekor belalang sembah yang menguasai daratan Atlantis. Ia mengendarai Dira, Si Kura Dinosaurus.

Beserta keempat anak dan istrinya, Kimbly sering kali melakukan adventure di tempat-tempat yang jarang dikunjungi oleh manusia.

Mari kita saksikan kisah petualangan Kimbly & friends.

Pemeran :
Kimbly (pemeran utama)
Dira (Kendaraan Kimbly)
Bu Gopwe (istri Kimbly)
Lorin (anak tertua Kimbly dan Bu Gopwe, jenis kelamin laki-laki)
Binsa (anak kedua, laki-laki)
Hugi (anak ketiga, lakilaki)
Sonra (anak keempat, perempuan)